Kiamat
2012
Oleh
Adrian Jourdan Muslim
Mahasiswa
FIK UNM
“Tahukah
kamu hari kiamat? Pada waktu itu, manusia laksana anai-anai yang
terbang berkeliaran. Kemudian gunung-ganang seperti bulu yang
digaruk berhamburan” (al-Qariah: 3-5).
Deskrispsi
al-Quran mengenai hari kiamat tentu lebih mencenggangkan ketimbang
film 2012 (Who Will Survive). Karya sutradara Roland Emmerich
tersebut hanya memaparkan jalan raya yang retak membentuk jurang.
Lantas gedung yang patah bak dirajam godam. Lalu semburan lahar yang
menebarkan bongkahan batu api. Sementara di laut bergelora tsunami
dengan gulungan gelombang sebesar gunung.
Film 2012
sempat menimbulkan keriuhan. Kiamat seolah akan terjadi pada tahun
2012. Inilah kehebatan Hollywood meracik film. Ide main-main
dikemas serius. Tidak serupa insan sinema di negara ini. Gagasan
serius digarap main-main.
Hikayat 2012
harus diakui datar. Film itu memikat berkat aspek sinematografis
yang sangat prima. Sebagai contoh ialah mobil yang dikemudikan John
Cusack. Mobil tersebut enteng meliuk-liuk menghindari retakan jalan
sekaligus puing-puing gedung yang runtuh. Sedangkan pesawat terbang
yang dinakhodai Thomas McCarthy leluasa menukik menghindari bongkahan
batu berapi yang berseliweran.
Ihwal yang
menonjol di mata umat Islam yakni adanya adegan orang shalat di
Masjidil Haram. Emmerich memang berniat menggambarkan Ka’bah
luluh-lantak. Penata musik 2012, Harald Kloser melarangnya.
Soalnya, khawatir bakal timbul fatwa yang melaknat sinema itu.
2012
terinspirasi dari kitab Mysteri of 2012: Predictions, Prophecies
and Possibilities karya Gregg Braden. Buku tersebut berisi
interpretasi sistem kalender suku Maya. Almanak kuno itu meramalkan
1992-2012 sebagai tahun pemurnian bumi. Puncaknya terjadi pada
Jumat, 21 Desember 2012, saat bumi digebuk kiamat.
NASA turut
repot gara-gara film 2012. Apalagi, menyeruak data yang
kurang dimengerti masyarakat awam. Dalam teori kiamat yang beredar
diisukan bahwa bumi, mentari serta pusat galaksi Bima Sakti berada
dalam posisi sejajar. Padahal, tiap Desember letak bumi, matahari
maupun Bima Sakti berada dalam satu garis lurus. Kendati begitu,
tetap tak terjadi huru-hara.
Menurut
NASA, desas-desus kiamat sebenarnya diprediksi pada Mei 2003. Ketika
kiamat batal, maka, peramalnya menggeser menjadi Desember 2012. NASA
berpendapat jika teori planet Nibiru, planet X atau planet Eris yang
mendekati bumi tiada lain bualan internet.
Kiamat Pada
Jumat
“Kala
sangkakala ditiup sekali. Bumi dan gunung-ganang kemudian diangkat.
Keduanya lantas dibenturkan dalam sekali bantingan. Di hari tersebut
terjadi peristiwa dahsyat. Langit terbelah. Sebab, saat itu langit
rapuh” (al-Haqqah: 13-16).
Mustahil ada
sinema yang mampu menvisualkan kiamat sesungguhnya. Maklum, ketika
itu langit retak, gontai, patah serta terjungkal berserakan memenuhi
alam semesta. Hollywood pasti keteteran mencari naskah skenario
perihal bahan langit. Dengan memahami bahan dasar langit, niscaya
sekumpulan penulis paling mahir bisa mendongeng tentang langit yang
terbelah. Bahan dasar langit muskil diketahui lantaran tersegel
sebagai rahasia Ilahi.
Pada
hakikatnya, kiamat masih lama. Sampai sekarang belum ada satu pun
tanda kiamat yang paling dominan. Sinyal kiamat antara lain
kedatangan Nabi Isa al-Masih. Putera Maryam tersebut akan hidup di
dunia selama 40 tahun.
Tanda kiamat
juga berupa deretan rumah dari Mekah ke Medinah. Kalau rumah-rumah
antara Mekah dengan Medinah berjejer tanpa putus, berarti kiamat
sudah dekat.
Lambang lain
kiamat yaitu masjid yang selalu terisi penuh. Kaum Muslim yang
menunaikan shalat fardu lima kali sehari-semalam bakal meramaikan
masjid laiknya insan yang shalat Jumat. Dewasa ini, orang yang
shalat fardu di masjid cuma satu atau dua shaf (barisan).
Tanda kiamat
memang belum tampak. Walau belum ada, namun, kiamat dipastikan
terjadi pada Jumat. Tidak seorang pun yang tahu Jumat pada tanggal,
bulan dan tahun berapa. Selain itu, tak diketahui pula apakah kiamat
terjadi pada pagi, siang, sore atau malam di hari Jumat.
Al-Qur'an ke
Lauh al-Mahfuz
“Tatkala
bumi digoncangkan dengan hentakan dahsyat. Bumi pun mengeluarkan
segala isi kandungannya. Manusia bertanya, mengapa bumi jadi
begini?” (az-Zalzalah: 1-3).
Kiamat
merupakan kepastian yang tidak diragukan. Dalam al-Quran tertoreh
dua surat bertajuk kiamat. Surat ke-75 (al-Qiyamah) serta
surat ke-101 (al-Qariah). Hal tersebut menjabarkan bahwa
kiamat teramat penting diserukan kepada manusia.
Hikmah
mengenai penegasan kiamat dalam al-Quran ialah agar bani Adam
senantiasa taat kepada Allah. Kiamat bukan sekedar benturan antara
rembulan dengan mentari. Kiamat adalah keruntuhan alam semesta yang
memuat bermiliar galaksi. Hatta, celaka sekali manusia yang ditimpa
kiamat.
Kiamat yang
terjadi pada Jumat hanya menerpa gerombolan kafir. Sebelum kiamat
datang, maka, seluruh umat Islam di dunia telah wafat. Kaum Muslim
meninggal oleh bayu nan sepoi.
Di masa itu,
para pembangkang bersama musuh Allah bergentayangan di muka bumi.
“Manusia ingkar selalu berhasrat meneruskan perbuatan maksiat
sepanjang hayat sampai tak sudi mengakui kiamat” (al-Qiyamah:
5).
Pada periode
tersebut, tiada kalimat tauhid bergema di dunia. Suara azan sudah
tidak berkumandang lagi. Al-Quran pun telah diangkat ke sisi Lauhul
Mahfuz. Planet biru ini cuma berisi dosa dan noda. Pada waktu
itulah mendadak kiamat menggelegak.
Kiamat bagi
insan beriman serta berakal pasti terjadi. Kiamat tak berlangsung
sebagaimana versi Hollywood. Di samping itu, etnis Indian Maya dari
Amerika Latin tidak merekomendasikan 21 Desember 2012 sebagai akhir
dunia. Mereka hanya menganggapnya akhir siklus almanak. Hingga,
kalender dimulai lagi dari nol.
Puak Maya
punya tiga sistem penanggalan yang dipakai bersamaan. Sebuah almanak
berisi 265 hari. Lalu ada yang 260 hari. Satunya lagi menggunakan
144 ribu hari yang dinamakan baktum. Sejumlah pakar menengarai bila
kalender Maya tamat pada baktum ke-13. Fase tersebut bermakna akan
berakhir pada 20 Desember 2012.
Umat Islam
layak mengambil hikmah film 2012. Kaum Muslim wajib
menanamkan dalam sanubarinya untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah. Siapa pun mutlak berdoa supaya terhindar dari kiamat.
Pasalnya, kiamat membuat bocah sontak beruban. Sementara semua
wanita hamil mendadak keguguran.
“Ia
bertanya sinis, kapan kiamat? Kiamat pasti tiba kalau mata
terbelalak oleh kengerian. Sedangkan bulan dibekap kelam tanpa
cahaya. Surya dan rembulan kemudian ditautkan. Di hari itu manusia
yang mengingkari kiamat berkata, ke mana tempat melarikan diri?
Tidak ada! Tak ada tempat berlindung!” (al-Qiyamah: 6-11).
(Cakrawala, 29 Desember 2012)