2

Selasa, 29 Mei 2012

Perancis di Tangan Francois Hollande


Perancis di Tangan Hollande
(Membangun Ekonomi Indonesia dan Perancis)

Oleh Adrian Jourdan Muslim
Peminat Kajian Politik

      Francois Hollande akhirnya ditahbiskan sebagai pemenang untuk menduduki singgasana Istana Kepresidenan Elysee di Paris pada 6 Mei 2012. Ia mengalahkan Nicolas Sarkozy yang sempat menakhodai Perancis selama satu periode.
      Di Perancis, pemilihan presiden dipilih oleh rakyat secara langsung untuk kurun waktu tujuh tahun. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi. Pemilihan presiden secara langsung dinilai oleh masyarakat Perancis memiliki bobot demokrasi. Hingga, hasil pemilu memperoleh legitimasi rakyat.
     Perancis beruntung berkat kesadaran politik warganya tergolong tinggi. Alhasil, mereka tak gampang silau oleh penampilan kandidat-kandidat presiden yang doyan tebar pesona. Tidak seperti di negeri ini. Begitu memangku jabatan tinggi, kontan mulutnya menyebar rupa-rupa janji yang tak kunjung terealisasi. Hari ini akan, besok akan, lusa lagi-lagi akan. Kapan waktunya mau tebar aksi kinerja sekaligus berempati dengan rakyat yang dirajam nestapa tiada ujung.
      Mekanisme yang sekarang berlaku di Perancis merupakan prakarsa Presiden Charles de Gaulle pada 1962. Model pemilihan di awal era Republik Kelima itu, dirumuskan dalam Pasal 7 Konstitusi Perancis.
      Sebelum 1958, presiden dipilih oleh majelis. Di Perancis, posisi presiden meliputi perubahan parlemen. Kemudian menjabat panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ia menggenggam pula kekuasaan pemerintah, kekuasaan publik maupun kekuasaan parlemen.
      Presiden Perancis pun punya hak menyelenggarakan pemilu legislatif. Sedangkan wewenang perdana menteri cuma sebatas topik kebijaksanaan serta penyelenggaraan pemerintahan negara.
     Di negeri Gallia, aspirasi politik rakyat dijamin negara berdasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia. Syahdan, lahir jargon demokrasi yang mendorong optimisme manajemen politik. Choquent des opinions, jaillissent la verite de la conscience de l’homme (segenap perbedaan pendapat bakal melahirkan kebenaran sejati yang berasal dari lubuk nurani insan).
      Presiden Hollande yang menang pada first leg 22 April 2012 dan putaran final 6 Mei 2012, memiliki banyak rintangan di masa pemerintahannya. Ia harus berjibaku mengangkat pamor ekonomi yang lesu. Prioritas lain ialah agenda dalam negeri buat meningkatkan keamanan. Program yang tidak kalah pentingnya yakni memacu pengaruh Perancis pada bidang politik serta ekonomi di ranah internasional.

Merek Populer
      Hubungan Perancis dengan Indonesia bermula tatkala suatu ekspedisi tiba di Banten pada 1617. Di zaman pemerintahan Raja Louis XIV dan Louis XV, dua karaeng Makassar juga berpetualang ke Perancis.
      Tanah Gallia begitu lekat di mata bangsa Indonesia. Biarpun Perancis sangat mempesona di negeri ini, namun, tak demikian sebaliknya. Nama Indonesia rupanya tidak begitu mashur di mata penduduk Perancis. Padahal, banyak produk Negeri Mode tersebut berseliweran di Nusantara.
      Orang Indonesia mengidolakan Zinedine Zidane, Thierry Henri, Frank Ribery berikut Nicolas Anelka. Remaja-remaja Indonesia mengenal pula tokoh komik Asterix-Obelix hasil coretan Rene Goscinny bersama Albert Uderzo. Sementara eksekutif muda kerap bergaya dengan mobil Peugeot.
      Warga Indonesia sejak dulu berkarib-mesra dengan kerajaan ritel Carrefour. Sedangkan tas Hermes teramat populer di kalangan sosialita Indonesia. Sebuah edisi khusus Hermes yang dibikin tiga buah, ternyata satu dipunyai oleh orang Jakarta. Perusahaan semacam TOTAL, Alstom serta Accord, malahan merdu terdengar di telinga. Sementara makanan produksi Danone meluber dalam toko-toko di berbagai metropolitan sampai pedalaman terpencil.
Mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi juga mengenal figur Voltaire, Victor Hugo, Jean de la Fontaine, Moliere, Claude Monet, Jacques Derrida, Michel Foucault, Francois Lyotard atau Pierre Bordieu.
      Aneka barang, merchandise dan citra made in French, telah lama bercokol di Indonesia. Maklum, negeri ini merupakan potensi pasar nan besar.
      Investor Perancis memandang jika Indonesia tergolong wilayah strategis. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, tentu Indonesia menjadi faktor sentral bagi stabilitas keamanan kawasan. Bahkan, berpeluang sebagai akselerator pertumbuhan.
      Nafsu besar para pemilik modal Perancis sering mandek gara-gara kaburnya peraturan menyangkut pemegang otoritas, transparansi serta konsistensi. Kalangan pengusaha meminta kejelasan lantaran investasi merupakan proses jangka panjang. Usaha yang dikembangkan bisa berlangsung 10-15 tahun. Arkian, aturan terang-benderang menjadi skema krusial.
      Gelora positif Perancis yang berencana menanamkan modal seyogianya melecut pemerintah Indonesia. Pemegang tampuk kuasa mutlak menciptakan iklim sejuk. Orang-orang yang tak berkompeten di lingkar kekuasaan, mesti disingkirkan. Pengurusan izin usaha yang mengendap dalam lilitan birokrasi selama berbulan-bulan, sudah selayaknya dipangkas menjadi beberapa jam saja.

Gerbang Indonesia
      Bertumpuk kendala berada di pundak Presiden Hollande yang berasal dari Partai Sosialis. Apalagi, citra Hollande identik sebagai pembangun konsensus yang lunak. Di sisi lain, kebijakan pajak Hollande dituding payah oleh Sarkozy. Sebab, merupakan sinyal kebangkitan sosialisme 1970-an. Akibatnya, dapat menghancurkan ekonomi Perancis yang telah menderita.
      Ekonomi Perancis mulai bonyok di era pemerintahan Jacques Chirac. Perekonomian di masa 12 tahun pemerintahan Chirac dipandang gagal. Chirac yang berasal dari kubu konservatif, bertanggung jawab atas tingginya tingkat pengangguran.
      Mission sacree (misi suci) Hollande yang wajib diemban secepatnya yaitu memulihkan ekonomi. Di tangan Sarkozy, motor penggerak ekonomi mogok. Apalagi, gejolak ekonomi global menghambat kinerja ekonomi Perancis. Negeri Mode itu terserempet imbas krisis utang euro. Parah hasilnya karena Perancis bersama Jerman harus ikut menalangi utang negara-negara tetangga. Ini yang menguras uang para pembayar pajak.
      Krisis ekonomi global membuat tingkat pertumbuhan ekonomi Perancis hanya di kisaran nol persen selama kuartal II/2011. Selama waktu tersebut, produk domestik bruto (PDB) tidak tumbuh alias stagnan.
      Channel France 24 merilis bahwa di akhir masa rezim Sarkozy, rakyat Perancis memilih menabung duit. Mereka pun berhemat berbelanja.
      Hollande mesti memulihkan ekonomi dengan mengedepankan sektor belanja warga dan perputaran uang di bursa finansial. Kalau Hollande tak segera mengobati stagnasi ekonomi, maka, ia berhadapan dengan momok lain berupa lonjakan pengangguran. Pengangguran di Perancis mendekati angka 10 persen.
      Bila Hollande mampu menggenjot ekonomi Perancis, berarti Indonesia kecipratan rezeki. Soalnya, agresivitas Perancis dalam mencari mitra merupakan berkah bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negeri yang memiliki ikatan bisnis dengan Perancis. Hubungan baik yang terjalin memungkinkan Indonesia bisa mengekspor barang ke Perancis. Respons positif ini akan menjadi gerbang bagi Indonesia guna bersentuhan dengan negara-negara Eropa.


(Cakrawala, Rabu, 30 Mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Wal-Mart.com USA, LLC

4

7

Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC